Wednesday 8 February 2012

mengenal potensi diri

PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

“Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya”
“Kamu lebih tahu urusan duniamu sendiri”

Kedua pernyataan yang sangat terkenal dalam Islam di atas merupakan suatu

adagium yang menitikberatkan pada potensi manusia baik secara pribadi

ataupun kolektif, tetapi karena yang dibicarakan di sini adalah

pengembangan potensi diri maka tak syak lagi adagium di atas

menitikberatkan pada pengembangan potensi secara individu.
Menurut Andri Wongso, seorang motivator training, setidaknya ada empat

tahap yang harus dikembangan untuk menggali atau melejitkan potensi diri;

pertama mengenal diri, kedua memposisikan diri, ketiga mendobrak diri dan

keempat mengaktualisasikan diri.

1. Mengenal diri dan konsep diri
a. konsep hidup manusia
Mengenal diri merupakan bagian tersulit dari semua proses pencarian

pengetahuan manusia. Kita bisa menelusiri melalui konsep hidup manusia.

Konsep hidup manusia adalah pemahaman yang menjelaskan konsep ruang, waktu

dan fungsi manusia dalam kehidupan. Konsep waktu (when) menjelaskan masa

lalu, masa sekarang dan masa depan manusia sebagai perjalanan yang

menyeluruh. Jika manusia memandang hidupnya secara holistik, maka

kehidupan manusia akan terbagi dalam lima fase; alam ruh, alam rahim, alam

dunia, alam barzach, alam akherat. Ketika hidup di alam dunia manusia

mengalami amnesia akan dua alam sebelumnya, oleh karena itu manusia diberi

petunjuk (kitab) dan pemandu (nabi) serta akal dan hati untuk memilih

kebaikan dan keburukan yang tersedia di dunia yang pada gilirannya akan

menentukan nasibnya di akherat kelak.
Konsep ruang (where) menjelaskan ruang yang ditempati keberadaan manusia,

bisa lokal, regional, nasional, internasional, planet,galaksi sedangkan

konsep fungsi (why) menjelaskan jawaban mengapa mansuia ada (eksis) di

dunia.karena tidak ada sesuatupun yajng diciptakan di dunia ini tanpa ada

tujuan yang jelas. Oleh karen itulah Al-Qur’an menjelaskan bahwa fungsi

manuisa sebagai khalifah, hamba, dan duta.

b. Karakteriristik dasar manusia
Manusia adalah makhluk yang unik, manusia adalah makhluk menjadi, sehingga

sangat pantas seorang filosof, pemikir Islam Iran—Ali Syariati berpendapat

bahwa manusia, mempunyai tiga karakteristik dasar yang berbeda dengan

makhluk lain, karakteristik dasar tersebut adalah:
• Kesadaran diri (Self-Awarenes, Self Conciousness) sifat ini menuntun

manusia untuk memilih dan kemudian menolongnya untuk mencipta sesuatu yang

baru, yang sebelumnya tidak ada di alam semesta.
• Kemauan bebas (Free to choisce). Manusia adalah satu-satunya makhlukyang

bebas untuk memilih bagi dirinya sendiri.
• Kreativitas (daya cipta, cretivitness). Manusia bukan hanya makhlu

pembuat alat, tapi ia pencipta dan pembuat barang-barang yang belum ada di

alam.
c. Konsep diri
Penjelasan tentang konsep diri manusia akan menjawab dengan jelas

identitas manusia sebagai makhluk (who) yang mempunyai potensi (what).

Sebagai makhluk manusia mempunyai dua pengertian, pertama makhluk individu

dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu inilah manusia mempunyai

fungsi sebagai hamba dan sebagai makhluk sosial manusia berfungsi sebagai

duta.
Sedangkan potensi manusia terdiri dari potensi pisik, mental emosional dan

spiritual. jadi dengan potensinya itu manusia diberikan perangkat lunak

dan perangkat keras sekaligus untuk memenuhi fungsinya di muka bumi.

Sekaligus dengan memahami potensi manusia secara menyeluruh inilah

kemudian manusia dapat menyibak tabir character (sifat) dan personality

(kepribadian) mansuia.
Ketika konsep tentang makhluk dan potensi manusia digabung, maka terjadi

tiga pengertian tentang konsep diri, pertama aku diri (aku) seperti apa

yang aku kira, kedua aku sosial (aku seperti apa yang orang lain kira) dan

ketiga aku ideal (aku seperti apa yang nilai-nilai inginkan).
d. Pengenalan diri/ memposisikan diri
Ini merupakan aksi dari konsep diri manusia dalam dunia. Bila tadi

merupakan keseluruhan proses hidup dari alam ruh hingga akhirat. Ini

merupakan awal prjalanan manusia menapaki dunia. Pengenalan diri di dunia

terdapat tifa fase hidup manusia, masa lalu, masa kini dan masa depan.

Pertanyaan dari manakah saya, dimanakah saya dan akan kemanakah saya,

merupakan pertanyaan yang akan menghasilkan sebuah jawaban untuk

merumuskan visi hidup, dan dari sinilah awal mula motivasi hidup manusia,

sehingga akan melahirkan sebuah cita-cita hidup manusia yang luhur.
e. Pengembangan diri
Proses pengembangan diri adalah proses berubahnya konsep diri menjadi

memenuhi fungsinya dalam terbatasnya panggung ruang waktu yang ada. Dalam

hal ini berarti manusia dapat mengoptimalkan seluruh potensi fisik,

mental, emosional dan spiritual untuk memenuhi fungsinya sebagai duta atau

hamba. Misalnya sebagai hamba manusia dituntut untuk memecahkan masalah-

masalah yang ada dengan menggunakan potensi mentalnya. Proses penggunaan

potensi mental untuk memecahkan masalah-masalah itulah disebut dengan

kreativitas. Itulah kreativitas disebut lifeskill pengembangan diri.

2. Mendobrak diri
Ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Unsur keyakinan atau akidah

menjadi hal yang utama dan paling utama dalam hidup mansuia. Unsur

keyakinan ini seringkali terkotori oleh mitos yang menyesatkan. ada dua

mitos sementara yang berkembang dimsyarat kita dalam konteks perubahan

diri. Kang Jalal (sapaan akrab JalaluddinRakhmat) menyebtukan dua miots.

Yang pertama adalah mitos devian dan yang yang kedua adalah mitos trauma.

Pandangan yang pertama atau mitos devia menganggap bahwa diri kita stabil,

statis dan tidak erubah-ubah. Kalu terjadi perubahan maka itu adalah

penyimpangan dari yang stabil. Mitos trauma mempunyai kepercayaanbahwa

prubahan diri menimbulkan krisis mental dan krisi emosional.
Kedua mitos ini akan menimbulakn statis diri, menjadikan diri tidak

berkembang. Oleh karena itu kita harus mampu mendobrak kedua mitos itu

dengan berpijak pada karakteristik dasar manusia. Bahwa manusia adalah

makhluk yang memilih, bebas kreatif dan punya kehendaknya sendiri.
Mendobrak diri ini merupakan sebuah upaya untuk mendefinisikan realitas

yang serba paradoks, di satu sisi berkembang globalisasi ilmu, pada sisi

lainnya terjadi otonomi ilmu, dalam bidang budayapuyn sama dan akan

merembes pada pembacaan realitas pribadi kita.
Unsur keyakinan merupakan motivasi hidup sang diri. Suatu kepercayaan

terhadap sesuatu merupakan sumber gerak manusia dalam menjalankan visi

misi hidupnya.

3. Mengaktualisasikan diri
Aktualisasi diri merupakan proses realisasi diri seelah kita mampu

meakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil

pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan

inilah kita dituntut melakukan segala sesuatu secara profesional, efektif

dan efisien. Sebab ini berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita

peroleh.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemapuan kita untuk menjalin koneksi atau

relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, keterampilan

dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi

yang sepantasnya. Relasi dan koneksi kaang bisa berfungsi seperti jalan

dan jembatan menuju ke sasaran yang kita inginkan. Disinilah arti penting

koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama relasi yang berkualitas.

Relasi atau koneksi merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk

mendongkrak keberhasilan kita.

4. Tujuh kebiasaan untuk menjadi manusia yang berubah
• Jadilah pro aktif-prinsip hidup pribadi
• Mulai dengan akhir dalam pikiran-prinsip kepemimpinan pribadi
• Dahulukan yang harus didahulukan-prinsip manajemen pribadi
• Berfikir menang-menang-prinsip kepemimpinan antar pribadi
• Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti-prinsip komunikasi

empatik
• Mewujudkan sinergi-prinsip kerjasama kreatif
• Asahlah gergaji-prinsip pembaruan diri yang seimbang.

No comments:

Post a Comment