Monday 13 February 2012

Potensi Diri

PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

“Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya”
“Kamu lebih tahu urusan duniamu sendiri”

Kedua pernyataan yang sangat terkenal dalam Islam di atas merupakan suatu adagium yang menitikberatkan pada potensi manusia baik secara pribadi ataupun kolektif, tetapi karena yang dibicarakan di sini adalah pengembangan potensi diri maka tak syak lagi adagium di atas menitikberatkan pada pengembangan potensi secara individu.
Menurut Andri Wongso, seorang motivator training, setidaknya ada empat tahap yang harus dikembangan untuk menggali atau melejitkan potensi diri; pertama mengenal diri, kedua memposisikan diri, ketiga mendobrak diri dan keempat mengaktualisasikan diri.

1. Mengenal diri dan konsep diri
a. konsep hidup manusia
Mengenal diri merupakan bagian tersulit dari semua proses pencarian pengetahuan manusia. Kita bisa menelusiri melalui konsep hidup manusia. Konsep hidup manusia adalah pemahaman yang menjelaskan konsep ruang, waktu dan fungsi manusia dalam kehidupan. Konsep waktu (when) menjelaskan masa lalu, masa sekarang dan masa depan manusia sebagai perjalanan yang menyeluruh. Jika manusia memandang hidupnya secara holistik, maka kehidupan manusia akan terbagi dalam lima fase; alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam barzach, alam akherat. Ketika hidup di alam dunia manusia mengalami amnesia akan dua alam sebelumnya, oleh karena itu manusia diberi petunjuk (kitab) dan pemandu (nabi) serta akal dan hati untuk memilih kebaikan dan keburukan yang tersedia di dunia yang pada gilirannya akan menentukan nasibnya di akherat kelak.
Konsep ruang (where) menjelaskan ruang yang ditempati keberadaan manusia, bisa lokal, regional, nasional, internasional, planet,galaksi sedangkan konsep fungsi (why) menjelaskan jawaban mengapa mansuia ada (eksis) di dunia.karena tidak ada sesuatupun yajng diciptakan di dunia ini tanpa ada tujuan yang jelas. Oleh karen itulah Al-Qur’an menjelaskan bahwa fungsi manuisa sebagai khalifah, hamba, dan duta.

b. Karakteriristik dasar manusia
Manusia adalah makhluk yang unik, manusia adalah makhluk menjadi, sehingga sangat pantas seorang filosof, pemikir Islam Iran—Ali Syariati berpendapat bahwa manusia, mempunyai tiga karakteristik dasar yang berbeda dengan makhluk lain, karakteristik dasar tersebut adalah:
• Kesadaran diri (Self-Awarenes, Self Conciousness) sifat ini menuntun manusia untuk memilih dan kemudian menolongnya untuk mencipta sesuatu yang baru, yang sebelumnya tidak ada di alam semesta.
• Kemauan bebas (Free to choisce). Manusia adalah satu-satunya makhlukyang bebas untuk memilih bagi dirinya sendiri.
• Kreativitas (daya cipta, cretivitness). Manusia bukan hanya makhlu pembuat alat, tapi ia pencipta dan pembuat barang-barang yang belum ada di alam.
c. Konsep diri
Penjelasan tentang konsep diri manusia akan menjawab dengan jelas identitas manusia sebagai makhluk (who) yang mempunyai potensi (what). Sebagai makhluk manusia mempunyai dua pengertian, pertama makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu inilah manusia mempunyai fungsi sebagai hamba dan sebagai makhluk sosial manusia berfungsi sebagai duta.
Sedangkan potensi manusia terdiri dari potensi pisik, mental emosional dan spiritual. jadi dengan potensinya itu manusia diberikan perangkat lunak dan perangkat keras sekaligus untuk memenuhi fungsinya di muka bumi. Sekaligus dengan memahami potensi manusia secara menyeluruh inilah kemudian manusia dapat menyibak tabir character (sifat) dan personality (kepribadian) mansuia.
Ketika konsep tentang makhluk dan potensi manusia digabung, maka terjadi tiga pengertian tentang konsep diri, pertama aku diri (aku) seperti apa yang aku kira, kedua aku sosial (aku seperti apa yang orang lain kira) dan ketiga aku ideal (aku seperti apa yang nilai-nilai inginkan).
d. Pengenalan diri/ memposisikan diri
Ini merupakan aksi dari konsep diri manusia dalam dunia. Bila tadi merupakan keseluruhan proses hidup dari alam ruh hingga akhirat. Ini merupakan awal prjalanan manusia menapaki dunia. Pengenalan diri di dunia terdapat tifa fase hidup manusia, masa lalu, masa kini dan masa depan. Pertanyaan dari manakah saya, dimanakah saya dan akan kemanakah saya, merupakan pertanyaan yang akan menghasilkan sebuah jawaban untuk merumuskan visi hidup, dan dari sinilah awal mula motivasi hidup manusia, sehingga akan melahirkan sebuah cita-cita hidup manusia yang luhur.
e. Pengembangan diri
Proses pengembangan diri adalah proses berubahnya konsep diri menjadi memenuhi fungsinya dalam terbatasnya panggung ruang waktu yang ada. Dalam hal ini berarti manusia dapat mengoptimalkan seluruh potensi fisik, mental, emosional dan spiritual untuk memenuhi fungsinya sebagai duta atau hamba. Misalnya sebagai hamba manusia dituntut untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dengan menggunakan potensi mentalnya. Proses penggunaan potensi mental untuk memecahkan masalah-masalah itulah disebut dengan kreativitas. Itulah kreativitas disebut lifeskill pengembangan diri.

2. Mendobrak diri
Ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Unsur keyakinan atau akidah menjadi hal yang utama dan paling utama dalam hidup mansuia. Unsur keyakinan ini seringkali terkotori oleh mitos yang menyesatkan. ada dua mitos sementara yang berkembang dimsyarat kita dalam konteks perubahan diri. Kang Jalal (sapaan akrab JalaluddinRakhmat) menyebtukan dua miots. Yang pertama adalah mitos devian dan yang yang kedua adalah mitos trauma. Pandangan yang pertama atau mitos devia menganggap bahwa diri kita stabil, statis dan tidak erubah-ubah. Kalu terjadi perubahan maka itu adalah penyimpangan dari yang stabil. Mitos trauma mempunyai kepercayaanbahwa prubahan diri menimbulkan krisis mental dan krisi emosional.
Kedua mitos ini akan menimbulakn statis diri, menjadikan diri tidak berkembang. Oleh karena itu kita harus mampu mendobrak kedua mitos itu dengan berpijak pada karakteristik dasar manusia. Bahwa manusia adalah makhluk yang memilih, bebas kreatif dan punya kehendaknya sendiri.
Mendobrak diri ini merupakan sebuah upaya untuk mendefinisikan realitas yang serba paradoks, di satu sisi berkembang globalisasi ilmu, pada sisi lainnya terjadi otonomi ilmu, dalam bidang budayapuyn sama dan akan merembes pada pembacaan realitas pribadi kita.
Unsur keyakinan merupakan motivasi hidup sang diri. Suatu kepercayaan terhadap sesuatu merupakan sumber gerak manusia dalam menjalankan visi misi hidupnya.

3. Mengaktualisasikan diri
Aktualisasi diri merupakan proses realisasi diri seelah kita mampu meakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan inilah kita dituntut melakukan segala sesuatu secara profesional, efektif dan efisien. Sebab ini berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita peroleh.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemapuan kita untuk menjalin koneksi atau relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, keterampilan dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi yang sepantasnya. Relasi dan koneksi kaang bisa berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran yang kita inginkan. Disinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama relasi yang berkualitas. Relasi atau koneksi merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak keberhasilan kita.

4. Tujuh kebiasaan untuk menjadi manusia yang berubah
• Jadilah pro aktif-prinsip hidup pribadi
• Mulai dengan akhir dalam pikiran-prinsip kepemimpinan pribadi
• Dahulukan yang harus didahulukan-prinsip manajemen pribadi
• Berfikir menang-menang-prinsip kepemimpinan antar pribadi
• Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti-prinsip komunikasi empatik
• Mewujudkan sinergi-prinsip kerjasama kreatif
• Asahlah gergaji-prinsip pembaruan diri yang seimbang.

Makna prestasi diri

MAKNA DAN PENTINGNYA PRESTASI DIRI BAGI KEUNGGULAN BANGSA

A. Pengertian Prestasi Diri

Prestasi diri adalah hasil usaha yang dicapai dari segala usaha yang telah dikerjakan dan merupakan puncak dari pengembangan potensi diri baik karena hasil belajar, bekerja/berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Berprestasi dapat dilakukan di berbagai aspek kehidupan, antara lain

Aspek politik

Misalnya seseorang mampu mengelola sebuah partai kecil menjadi partai besar pemenang pemilu.

Aspek ekonomi

Misalnya seseorang mampu menjalankan usahanya. Keberhasilan itu dapat diperoleh berkat pengerahan daya dan kekuatan dalam usahanya.

Aspek sosial budaya

Misalnya sebuah grup musik menjadi sangat terkenal tidak hanya di tingkat nasional, namun sampai tingkat internasional berkat ketekunannya.

Aspek pendidikan

Misalnya seorang siswa lulus dengan nilai yang memuaskan berkat ketekunan dan belajar yang keras.

B. Pentingnya Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa

Kita harus mampu mempertahankan hidup dalam kehidupan. Kita harus menjadikan hidup lebih bermakna. Untuk itu, setiap manusia pasti memiliki berbagai macam kebutuhan. Menurut Maslow, seorang ahli ilmu jiwa, manusia memiliki 5 kebutuhan diantaranya :

Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik yang menyangkut pemenuhan keperluan jasmani, seperti makan, minum, pakaian, perumahan, dan sebagainya.
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan akan cinta kasih dan perhatian.
Kebutuhan akan harga diri.
Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus mengusahakan dengan daya kekuatan yang dinilikinya. Setiap manusia harus berprestasi agar tercapai hal berikut:

Dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mampu mempertahankan hidup dan kehidupanya.
Sebagai bentuk aktualisasi diri, setiap manusia perlu pengakuan atas keberadaanya (eksistensinya). Pengakuan tersebut diberikan oleh masyarakat, lembaga ataupun negara. Semakin tinggi prestasi seseorang, pengakuan masyarakat semakin tinggi pula.
Memberi makna atau manfaat pada orang lain, bangsa dan negara. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupanya, selalu bersama orang lain dan saling membutuhkan.
Memberi kepuasan batin kepada diri sendiri dan motivasi untuk lebih berprestasi. Manusia melakukan sesuatu untuk mengharapkan sesuatu hasil yang memuaskan.
Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri sebagai berikut:

Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara.
Memperkokoh stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan.
Mengharumkan nama baik bangsa dan negara dimata internasional.
Menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
C. Pengertian potensi

Kamu dapat menjadi sukses ketika mampu mengubah potensi dalam dirimu menjadi kompetensi yang diharapkan. Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan, kekuatan baik yang belum terwujud maupun yang sudah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya. Terlihat atau dipergunakan scara maksimal.

Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa potensi merupakan suatu kekuatan (daya) yang dimiliki oleh manusia. Tetapi belum dipergunakan dengan optimal sehingga kewajibanya adalah bagaimana mendayagunakan potensi yang ada dalam dirimu menjadi kompetensi untuk meraih prestasi seperti yang kamu inginkan.

Menyadari ketergantungan pengembangan potensi inilah, manusia dituntut untuk kreatif dan berprestasi menciptakan sarana dan prasarana guna mendukung keoptimalan pengembangan potensi masyarakat dan warga negaranya.

D. Jenis-jenis potensi

Menurut sifatnya, potensi dikelompokkan menjadi potensi jasmaniah dan rohaniah.

Potensi jasmaniah, berupa daya atau kekuatan fisik seseorang yang dapat dikembangkan guna meraih prestasi hidup.
Potensi rohaniah, merupakan potensi manusia yang bersifat kejiwaan, seperti potensi intelektual, estetika, dan etika.
Atas dasar sumbernya, merupakan potensi manusia dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut:

Potensi yang bersumber daya cipta . potensi yang bersumber dari cipta yaitu potensi intelektual atau intelektual quotient (IQ)
Potensi yang bersumber dari rasa. Potensi yang bersumber dari rasa ada dua macam yaitu potensi emosional dan potensi spiritual.
Potensi emosional atau emotional quotient (EQ). EQ merupakan kemampuan yang bersumber pada perasaan manusia.
Potensi spiritual atau spiritual quotient (SQ). SQ merupakan kemampuan seseorang menghayati nilai-nilai kaidah dan pranata.
Potensi ketahanmalangan atau adversity quotient (AQ). AQ yaitu potensi manusia untuk menghadapi berbagai hambatan  dan tantangan hidup. Misalnya: sikap tabah, tangguh, memiliki daya juang, dan kreativitas.
Potensi vokasional
Potensi yang bersumber pada karsa. Potensi yang bersumber pada karsa ada dua macam  yaitu potensi ketahan malangan dan potensi dan potensi vokasional.
Potensi vokasional yaitu potensi manusia yang cenderung pada bidang-bidang keterampilan atau kejuruan. Misalnya tekhnik, bidang olah raga, kesenian dan tekhnik.

E. Mengenal Potensi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan

Ada berbagai upaya yang dapat saya lakukan dalam meraih prestasi menjadi penjahit, yaitu sebagai berikut :

Tekun, terbiasa dengan tindakan yang bermanfaat, menghindari perbuatan sia-sia, baik dalam belajar, rajin dalam bekerja, dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.
Berdisiplin, selalu mengahargai waktu, selalu melakukan latihan menjahit, biasa bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab, biasa memenuhi tata tertib, dan selalu menghindari sikap malas-malasan latihan menjahit, dan tidak suka menunda tugas atau pekerjaan.
Bekerja keras, berdisiplin dan bertanggung jawab bekerja secara terencana dan tuntas, selalu belajar dan menngait pengetahuan untuk masa depan, selalu menghindari sikap mengabaikan peraturan.
Rajin, selalu bertindak secara terus-menerus atas dorongan diri sendiri, berusaha untuk mencapai tujuan, dan selalu menghindari sikap malas belajar menjahit.
Percaya diri, berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan antar kemampuan menjahit dan dengan latihan menjahit yang akan menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri, tidak mudah terpengaruh oleh ucapan ataupun perbuatan orang lain. Tidak rendah diri dan tidak tergantung pada orang lain.
Tanggung jawab dan ulet, selalu bersikap dan bertindak lurus, selalu menghindari sikap dan tindakan plin-plan, selalu berupaya mencari alternatif yang terbaik dalam belajar atau bekerja. Menyelesaikan tugas, mengembang kan potensi menjahit maupun aktivitas lain, selalu menghindari sikap dan tindakan menggampangkan segala urusan.
Mandiri, selalu bersikap dan berperilaku yang lebih mengandalkan inisiatif, kemampuan dan tanggung jawab pada diri sendiri secara konsekuen dan menghindari dari sikap ketergantungan pada orang lain.
Kreatif, selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan menjahit, dapat menciptakan kreasi baru dan menularkannya kepada orang lain, dan tidak membiasakan diri untuk ber[perilaku konsumtif dalam segaa hal.
F. Cara Menggali Potensi Diri

Bagaiamana cara kamu mengenali potensi diri? Saya mengenali potensi diri dengan cara mempraktekkan apa yang saya pelajari. Mengetahui potensi diri atau bakat tidak semudah saya mengenali nama teman-teman sepermainan saya. Akan tetapi, diperlukan adanya usaha dalam menemukan atau menggali potensi diri.

Saya dapat mengelompokkan berbagai cara dalam mengenali potensi diri saya, baik secara intern maupun ekstern.

Faktor intern atau faktor yang berasal dari diri kita sendiri.
Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor intern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai berikut :

Memiliki informasi yang lengkap tentang diri kita sendiri.
Memahami kemampuan atau kelebihan-kelebihan yang kita miliki,
Selanjutnya setelah mengetahui utuh siapa diri kita dan mempercayai apa yang diberikan Tuhan berupa bakat pada diri kita, kewajiban kita adalah mengasah potensi yang kita miliki. Potensi diri tersebut dapat menjadi kompetensi yang dapat kita banggakan.

Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri kita sendiri
Cara mengenali potensi diri dilihat dari faktor ekstern dapat dicapai dengan hal-hal sebagai berikut :

Kita perlu menguji coba kemampuan diri kita dengan mengikuti perlombaan-perlombaan yang ada di sekitar kita,
Menguji atau mengukur kemampuan dan bakat kita kepada para ahli yang berkompeten dalam bidangnya.
G. Bersikap Positif terhadap Setiap Peluang untuk Berprestasi

Memiliki motivasi dalam mencapai tujuan hidup
Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif disebut motivasi. Jadi, motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong perilaku kearah tujuan. Dengan demikian, motivasi mempunyai 3 aspek yaitu sebagai berikut :

Keadaan terdorong dalam diri seseorang, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan-kebutuhan, keadaan lingkungan dan keadaan mental.
Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan.
Tujuan yang ingin didapat (dituju) oleh pelaku
Orang yang memiliki motivasi diri yang baik adalah orang yang memiliki cita-cita dinamis, serta tekun mencurahkan diri dan kemampuannya untuk menjadi cita-cita tersebut.

Memiliki kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik. Orisinil, berbeda sama sekali baru, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.

Memiliki optimisme yang realistis
Optimisme yang baik adalah optimisme yang relaistis, yaitu optimisme yang masih dalam jangkauan dan dimungkinkan untuk dapat dicapai.

Memiliki kualitas mental dan etos kerja
Seseorang yang memiliki kualitas mental dan etos kerja yang baik, tidak akan tergantung dan terpengaruh orang lain sehingga prestasinya akan membawa kedaiaman dalam hidupnya.

Memiliki rasa percaya diri
Untuk membangun rasa percaya diri, kita harus menghilangkan rasa cemas, takut, dan sikap ragu-ragu pada diri kita.

H. Menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi secara sehat

Beberapa sikap yang menunjukkan kesiapan untuk berkompetisi dengan orang lain secara sehat, yaitu sebagai berikut :

Fisik dan mental yang sehat dan kuat
Orang yang secara fisik sehat dan kuat adalah seseorang yang selalu menghargai kesehatan.

Memiliki cita-cita yang dinamis
Artinya adalah seseorang yang berpikir jauh ke depan. Cita-cita dan tujuan yang dinamis merupakan dua hal yang berbeda. Memiliki kecerdasan

Percaya diri dan berdikari
Percaya diri merupakan sikap yang penuh keyakinan pada dirinya, mantap dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, tidak mudah terpengaruh ucapan, tindakan atau perbuatan orang lain.

Bertanggung jawab dan berani mengambil resiko
Bertanggung jawab dalam arti mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan tepat pada waktunya, menghindarkan diri dari sikap ingkar janji dan dapat melaksanakan tugas sampai selesai.

Ulet dan tekun
Ulet dalam arti tidak mudah menyerah (putus asa) walaupun dalam keadaan yang paling sulit.

I. Cara-cara untuk Mencapai Keberhasilan

Menurut Paul J. Meyer dari California, ada enam cara untuk mencapai keberhasilan :

Menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas.
Menyusun rencana untuk mencapai tujuan dan menentukan tenggang waktu yang diperlukan untuk mencapainya.
Motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan.
Mengembangkan keyakinan pada diri atas apa yang diperbuat.
Mengembangkan kemampuan untuk selalu setia pada rencana meskipun terdapat tantangan atau hambatan.
Berpegang teguh pada prinsip “tidak pernah ada kesempatan yang datang dengan sendirinya kepada orang yang diam menanti di tempat”.

Wednesday 8 February 2012

PRINSIP POLITIK

LANDASAN DAN PRINSIP POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA
   
-PENGERTIAN

Setiap entitas Negara yang berdaulat memiliki kebijakan yang mengatur hubungannya dengan dunia internasional, begitu pula Indonesia. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari politik luar negeri yang merupakan pencerminan dari kepentingan nasionalnya.

Seperti yang telah kita ketahui, landasan konstitusional Indonesia adalah UUD 1945. Pasal-pasal UUD 1945 mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memberikan garis-garis besar dalam kebijakan luar negeri Indonesia. Sementara itu, Pancasila sebagai landasan idiil Indonesia berisi pedoman dasar bagi pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal dan mencakup seluruh sendi kehidupan manusia. Dan politik bebas aktif pun ditetapkan sebagai landasan operasional politik luar negeri Indonesia.

PRINSIP POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA

Sebagai sebuah landasan operasional, politik luar negeri Indonesia (PLNRI) yang bebas aktif pun senantiasa berubah sesuai kepentingan nasional. Misalnya selama masa orde lama, PLNRI yang sebagian besar dinyatakan melalui maklumat dan pidato-pidato Presiden Soekarno tersebut masih menekankan kebijakan hidup bertetangga dengan negara-negara kawasan, tidak turut campur tangan urusan domestik negara lain dan selalu mengacu pada piagam PBB[1].

Pada masa Orba, landasan operasional PLNRI semakin dipertegas dengan beberapa peraturan formal, diantaranya: Ketetapan MPRS no.XII/MPRS/1966 tanggal 5 Juli 1966, Ketetapan MPR tanggal 22 Maret 1973, Petunjuk Presiden 11 April 1973, Petunjuk bulanan Presiden sebagai ketua Dewan Stabilitasi Politik dan Keamanan, serta Keputusan-Keputusan Menteri Luar Negeri. Jika dulu Soekarno mendengung-dengungkan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme, maka Soeharto memfokuskan pada upaya pembangunan bidang ekonomi dan peningkatan kerja sama dengan dunia internasional. Perbedaan ini seiring dengan pergantian rezim dari Soekarno ke Soeharo.

Pasca-Orde Baru terjadi perubahan pemerintahan secara cepat mulai dari B.J. Habibie sampai Susilo Bambang Yudhoyono. Setidaknya dua kabinet yang memerintah pasca-Orde Baru ini saling substansif dalam landasan luar negerinya. Pertama adalah Kabinet Gotong Royong (2001-2004) yang mengoperasionalkan PLNRI melalui: Ketetapan MPR No.IV/MPR/1999 yang menekankan pada faktor-faktor yang melatarbelakangi krisis ekonomi dan krisis nasional pada tahun 1997, UU no.37 tahun 1999 tentang pengaturan aspek penyelenggaraan hubungan luar negeri, UU No.24 tentang Perjanjian Internasional yang menekankan pada pentingnya penciptaan suatu kepastian hukum dalam perjanjian internasional, dan perubahan UUD 1945 pada beberapa pasal.

Kabinet selanjutnya adalah Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009). Kabinet ini meletakkan landasan operasional PLNRI pada tiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM), yang isinya: pertama, pemantapan PLNRI dan optimalisasi diplomasi Indonesia; kedua, peningkatan kerjasama internasional; ketiga, penegasan komitmen perdamaian dunia.

PRINSIP PLNRI

Kemerdekaan yang telah diperoleh tidak serta merta menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat.  Namun upaya Indonesia untuk mencari pengakuan internasional tampaknya tidak didukung oleh perkembangan politik internasional yang tengah terjadi saat itu. Perang Dunia II telah menjadikan situasi persaingan tajam antara blok barat dan timur. Namun pemimpin Indonesia saat itu menunjukkan sikap dan orientasi politik luar negerinya yang independen. Indonesia berpendapat bahwa timbulnya blok-blok raksasa di dunia ini dengan persekutuan-persekutuan militernya tidak akan menciptakan perdamaian, malah sebaiknya akan merupakan benih-benih ancaman terhadap perdamaian.[2]

Pendapat tersebut memuat dasar prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.  Menurut Hatta, politik “Bebas” berarti Indonesia tidak berada dalam kedua blok dan memilih jalan sendiri untuk mengatasi persoalan interasional. Istilah “Aktif” berarti upaya untuk bekerja lebih giat guna menjaga perdamaian dan meredakan ketegangan kedua blok.[3] Dalam arti yang lebih luas, bebas berarti menunjukkan tingginya nasionalisme dan menolak keterlibatan atau ketergantungan terhadap pihak luar yang dapat mengurangi kedaulatan Indonesia.[4] Karena itu sikap Indonesia kerap disebut netral, tidak memihak kedua blok. Aspek ini kemudian dikenal dengan non-alignment policy. Prinsip non blok ini kemudian menjiwai beberapa Negara Asia dan Afrika. Kesadaran itulah yang mendorong terselenggaranya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 di Bandung.

KESIMPULAN

Dalam setiap periode kepemimpian nulai dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono, terdapat warisan mengenai faktor-faktor domestik yang paling menonjol saat itu. Misalkan pada kepemimpian Soeharto (1966-1998), PLNRI lebih fokus pada kondisi ekonomi dan kepemimpinan politik atau persepsi elit. Hal tersebut karena Soeharto mewarisi kebobrokan ekonomi di masa Soekarno. Sementara di era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-sekarang), sifat dari tatanan politik dalam negeri adalah tentang perguliran proses demokrasi.

PENDAPAT

Roeslan Abdulgani menyatakan bahwa PLN dari tiap-tiap Negara adalah lanjutan dan merupakan refleksi dari politik dalam negeri.[5] Saya sependapat dengan hal tersebut. Menurut pendapat saya PLN suatu negara sebenarnya merupakan perpaduan antara kepentingan nasional, tujuan nasional bangsa, kedudukan atau konfigurasi geopolitik dan sejarah nasionalnya, dipengaruhi oleh faktor domestik (internal) dan faktor faktor internasional (eksternal). Dengan kata lain, politik luar negeri merupakan suatu upaya untuk mempertemukan kepentingan nasioal dengan perkembangan dan perubahan lingkungan internasional. Sekian.

SUMBER:

- Alami, Athiqah. Landasan dan Prinsip Politik Luar Negeri Indonesia. Hlm. 27-54

- Abdulgani, Ruslan.1988.Sejarah Asal Mula Rumusan Haluan Politik Luar Negeri Bebas Aktif. Departemen Luar   Negeri & UGM.

mengenal potensi diri

PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

“Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya”
“Kamu lebih tahu urusan duniamu sendiri”

Kedua pernyataan yang sangat terkenal dalam Islam di atas merupakan suatu

adagium yang menitikberatkan pada potensi manusia baik secara pribadi

ataupun kolektif, tetapi karena yang dibicarakan di sini adalah

pengembangan potensi diri maka tak syak lagi adagium di atas

menitikberatkan pada pengembangan potensi secara individu.
Menurut Andri Wongso, seorang motivator training, setidaknya ada empat

tahap yang harus dikembangan untuk menggali atau melejitkan potensi diri;

pertama mengenal diri, kedua memposisikan diri, ketiga mendobrak diri dan

keempat mengaktualisasikan diri.

1. Mengenal diri dan konsep diri
a. konsep hidup manusia
Mengenal diri merupakan bagian tersulit dari semua proses pencarian

pengetahuan manusia. Kita bisa menelusiri melalui konsep hidup manusia.

Konsep hidup manusia adalah pemahaman yang menjelaskan konsep ruang, waktu

dan fungsi manusia dalam kehidupan. Konsep waktu (when) menjelaskan masa

lalu, masa sekarang dan masa depan manusia sebagai perjalanan yang

menyeluruh. Jika manusia memandang hidupnya secara holistik, maka

kehidupan manusia akan terbagi dalam lima fase; alam ruh, alam rahim, alam

dunia, alam barzach, alam akherat. Ketika hidup di alam dunia manusia

mengalami amnesia akan dua alam sebelumnya, oleh karena itu manusia diberi

petunjuk (kitab) dan pemandu (nabi) serta akal dan hati untuk memilih

kebaikan dan keburukan yang tersedia di dunia yang pada gilirannya akan

menentukan nasibnya di akherat kelak.
Konsep ruang (where) menjelaskan ruang yang ditempati keberadaan manusia,

bisa lokal, regional, nasional, internasional, planet,galaksi sedangkan

konsep fungsi (why) menjelaskan jawaban mengapa mansuia ada (eksis) di

dunia.karena tidak ada sesuatupun yajng diciptakan di dunia ini tanpa ada

tujuan yang jelas. Oleh karen itulah Al-Qur’an menjelaskan bahwa fungsi

manuisa sebagai khalifah, hamba, dan duta.

b. Karakteriristik dasar manusia
Manusia adalah makhluk yang unik, manusia adalah makhluk menjadi, sehingga

sangat pantas seorang filosof, pemikir Islam Iran—Ali Syariati berpendapat

bahwa manusia, mempunyai tiga karakteristik dasar yang berbeda dengan

makhluk lain, karakteristik dasar tersebut adalah:
• Kesadaran diri (Self-Awarenes, Self Conciousness) sifat ini menuntun

manusia untuk memilih dan kemudian menolongnya untuk mencipta sesuatu yang

baru, yang sebelumnya tidak ada di alam semesta.
• Kemauan bebas (Free to choisce). Manusia adalah satu-satunya makhlukyang

bebas untuk memilih bagi dirinya sendiri.
• Kreativitas (daya cipta, cretivitness). Manusia bukan hanya makhlu

pembuat alat, tapi ia pencipta dan pembuat barang-barang yang belum ada di

alam.
c. Konsep diri
Penjelasan tentang konsep diri manusia akan menjawab dengan jelas

identitas manusia sebagai makhluk (who) yang mempunyai potensi (what).

Sebagai makhluk manusia mempunyai dua pengertian, pertama makhluk individu

dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu inilah manusia mempunyai

fungsi sebagai hamba dan sebagai makhluk sosial manusia berfungsi sebagai

duta.
Sedangkan potensi manusia terdiri dari potensi pisik, mental emosional dan

spiritual. jadi dengan potensinya itu manusia diberikan perangkat lunak

dan perangkat keras sekaligus untuk memenuhi fungsinya di muka bumi.

Sekaligus dengan memahami potensi manusia secara menyeluruh inilah

kemudian manusia dapat menyibak tabir character (sifat) dan personality

(kepribadian) mansuia.
Ketika konsep tentang makhluk dan potensi manusia digabung, maka terjadi

tiga pengertian tentang konsep diri, pertama aku diri (aku) seperti apa

yang aku kira, kedua aku sosial (aku seperti apa yang orang lain kira) dan

ketiga aku ideal (aku seperti apa yang nilai-nilai inginkan).
d. Pengenalan diri/ memposisikan diri
Ini merupakan aksi dari konsep diri manusia dalam dunia. Bila tadi

merupakan keseluruhan proses hidup dari alam ruh hingga akhirat. Ini

merupakan awal prjalanan manusia menapaki dunia. Pengenalan diri di dunia

terdapat tifa fase hidup manusia, masa lalu, masa kini dan masa depan.

Pertanyaan dari manakah saya, dimanakah saya dan akan kemanakah saya,

merupakan pertanyaan yang akan menghasilkan sebuah jawaban untuk

merumuskan visi hidup, dan dari sinilah awal mula motivasi hidup manusia,

sehingga akan melahirkan sebuah cita-cita hidup manusia yang luhur.
e. Pengembangan diri
Proses pengembangan diri adalah proses berubahnya konsep diri menjadi

memenuhi fungsinya dalam terbatasnya panggung ruang waktu yang ada. Dalam

hal ini berarti manusia dapat mengoptimalkan seluruh potensi fisik,

mental, emosional dan spiritual untuk memenuhi fungsinya sebagai duta atau

hamba. Misalnya sebagai hamba manusia dituntut untuk memecahkan masalah-

masalah yang ada dengan menggunakan potensi mentalnya. Proses penggunaan

potensi mental untuk memecahkan masalah-masalah itulah disebut dengan

kreativitas. Itulah kreativitas disebut lifeskill pengembangan diri.

2. Mendobrak diri
Ini berhubungan dengan masalah kepercayaan. Unsur keyakinan atau akidah

menjadi hal yang utama dan paling utama dalam hidup mansuia. Unsur

keyakinan ini seringkali terkotori oleh mitos yang menyesatkan. ada dua

mitos sementara yang berkembang dimsyarat kita dalam konteks perubahan

diri. Kang Jalal (sapaan akrab JalaluddinRakhmat) menyebtukan dua miots.

Yang pertama adalah mitos devian dan yang yang kedua adalah mitos trauma.

Pandangan yang pertama atau mitos devia menganggap bahwa diri kita stabil,

statis dan tidak erubah-ubah. Kalu terjadi perubahan maka itu adalah

penyimpangan dari yang stabil. Mitos trauma mempunyai kepercayaanbahwa

prubahan diri menimbulkan krisis mental dan krisi emosional.
Kedua mitos ini akan menimbulakn statis diri, menjadikan diri tidak

berkembang. Oleh karena itu kita harus mampu mendobrak kedua mitos itu

dengan berpijak pada karakteristik dasar manusia. Bahwa manusia adalah

makhluk yang memilih, bebas kreatif dan punya kehendaknya sendiri.
Mendobrak diri ini merupakan sebuah upaya untuk mendefinisikan realitas

yang serba paradoks, di satu sisi berkembang globalisasi ilmu, pada sisi

lainnya terjadi otonomi ilmu, dalam bidang budayapuyn sama dan akan

merembes pada pembacaan realitas pribadi kita.
Unsur keyakinan merupakan motivasi hidup sang diri. Suatu kepercayaan

terhadap sesuatu merupakan sumber gerak manusia dalam menjalankan visi

misi hidupnya.

3. Mengaktualisasikan diri
Aktualisasi diri merupakan proses realisasi diri seelah kita mampu

meakukan tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil

pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan

inilah kita dituntut melakukan segala sesuatu secara profesional, efektif

dan efisien. Sebab ini berkaitan dengan peluang atau kesempatan yang kita

peroleh.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemapuan kita untuk menjalin koneksi atau

relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan, keterampilan

dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan saluran aktualisasi

yang sepantasnya. Relasi dan koneksi kaang bisa berfungsi seperti jalan

dan jembatan menuju ke sasaran yang kita inginkan. Disinilah arti penting

koneksi atau relasi dengan orang lain, terutama relasi yang berkualitas.

Relasi atau koneksi merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk

mendongkrak keberhasilan kita.

4. Tujuh kebiasaan untuk menjadi manusia yang berubah
• Jadilah pro aktif-prinsip hidup pribadi
• Mulai dengan akhir dalam pikiran-prinsip kepemimpinan pribadi
• Dahulukan yang harus didahulukan-prinsip manajemen pribadi
• Berfikir menang-menang-prinsip kepemimpinan antar pribadi
• Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti-prinsip komunikasi

empatik
• Mewujudkan sinergi-prinsip kerjasama kreatif
• Asahlah gergaji-prinsip pembaruan diri yang seimbang.

PRESTASI DIRI

Contoh Bentuk Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa Indonesia

4. Contoh Bentuk Prestasi Diri Bagi Keunggulan Bangsa Indonesia


bentuk peran serta prestasi diri dapat dilakukan dalam berbagai bidang

kehidupan manusia. antara lain dibidang iptek, olah raga, bidang ekonomi

sosial budaya dan sebagainya.

a. Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)

Bentuk peran serta prestasi diri di bidang Iptek dapat dilakukan dengan

cara mempelajari teknologi negara lain untuk diterapkan sesuai dengan

kondisi negara kita, mampu menciptakan teknologi tepat guna. Misalnya

membuat pembangkit listrik tenaga matahari atau tenaga air yang bisa

dilakukan oleh masyarakat pedesaan, membuat alat pengolah sampah menjadi

kompos. Membuat alat perontok gabah. Mengolah kotoran sapi menjadi biogas,

Membuat alat-alat transportasi (motor, mobil, kapal laut dan pesawat

udara) menjadi juara dunia dalam perlombaan bidang iptek.



Contoh yang lain mampu menciptakan dan mengembangkan teknologi mutakhir

seperti sistem komputerisasi dan alat komunikasi. Misalnya pada waktu dulu

mengkoreksi hasil pekerjaan ujian nasional siswa dilakukan secara manual,

sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan kurang obyektif. Tetapi

dengan kemajuan teknologi komputer sekarang dikoreksi dengan mesin scaner

sehingga mempercepat proses dan hasilnya cukup obyektif. Begitu juga

rekapitulasi penghitungan suara dalam pemilu dengan komputerisasi dan

informasi data dapat dipublikasikan dalam waktu singkat.
Beberapa warga negara Indonesia yang berprestasi dibidang Iptek tingkat

dunia misalnya: Tjokorda Raka Sukawati menciptakan Pondasi kontruksi sosro

bahu untuk jalan layang. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie ahli Rancang bangun

pesawat terbang.



b. Di bidang olahraga

Bentuk peran serta prestasi diri di bidang olah raga antara lain menjadi

juara berbagai even olahraga regional dan internasional seperti juara

dunia tinju, juara dunia bulu tangkis dan cabang olah raga lainnya.
Prestasi Indonesia dalam bidang olahraga sudah tidak diragukan lagi,

terutama olahraga di cabang bulu tangkis (badminton). Indonesia telah

beberapa kali meraih kejuaraan di tingkat Internasional, baik pada masa

kejayaan Rudi Hartono, Icuk Sugiharto, Susi Susanti, Taufik Hidayat dan

lain-lainnya.



c. Bidang ekonomi

Bentuk peran serta prestasi diri di bidang ekonomi antara lain menjadi

eksportir maupun importir, menjadi pengusaha yang sukses, mendirikan

industri yang banyak membuka lapangan kerja; membangun pasar dan manajemen

pasar yang modern.
Contoh lain menciptakan dan mengembangkan industri seperti industri

otomotif, industri galangan kapal laut di Surabaya, serta industri lainnya

yang mampu bersaing dengan perusahaan asing.
Beberapa pakar ekonomi yang banyak berperan serta dalam mengembangkan

ekonomi negara dan mampu bersaing dengan ekonom dunia misalnya Dr.

Budiono, Prof. Sumitro, Dr. Antonio, dan lain-lain.



d. Bidang budaya

Bentuk peran serta prestasi di bidang budaya antara lain menjadi juara

dalam lomba menyanyi, festival film, menjadi juara dalam paduan suara,

lomba kecantikan.
Contoh lain prestasi diri dalam bidang budaya adalah juara dalam festival

kesenian rakyat. Mengembangkan budaya nasional sehingga budaya tersebut

menjadi budaya internasional misalnya Baju batik, ukiran, dan kerajinan

lainnya.
Beberapa orang yang berprestasi tingkat dunia dalam bidang budaya antara

lain: Vina Panduwinata, Harvey Malaeholo, sebagai juara nyanyi, Christine

Hakim sebagai aktris terbaik.
Afandi dan Basuki Abdullah sebagai pelukis. Masih banyak budayawan lainnya

yang berprestasi di tingkat dunia sehingga membawa harum nama bangsa

Indonesia.


Monday 6 February 2012

Bentuk2 Pemeritahan di dunia

Bentuk-Bentuk Pemerintahan di Dunia

Setiap negara di dunia pastinya memiliki bentuk-bentuk pemerintahan

tertentu. Bentuk-bentuk pemerintahan itu sendiri ada banyak. Namun sebelum

kita mengenal lebih jauh apa saja bentuk-bentuk pemerintahan, terlebih

dahulu, kita pahami apa itu bentuk pemerintahan.

Bentuk pemerintahan dapat diartikan sebagai rangkaian lembaga politik yang

berfungsi untuk mengorganisasikan suatu negara guna menegakkan

kekuasaannya atas masyarakatnya. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk

pemerintahan dari era klasik hingga era modern yang dianut oleh hampir

seluruh negara yang ada di muka bumi ini.

Bentuk Pemerintahan Klasik

Bentuk pemerintahan klasik biasanya menggabungkan bentuk negara dan bentuk

pemerintahan secara bersamaan. Menurut teori pemerintahan klasik, bentuk

pemerintahan dibedakan dari jumlah pemegang kekuasaan. Biasanya pemegang

kekuasaan adalah mereka dengan kedudukan yang juga tinggi pada sebuah

negara.

Pengertian mengenai bentuk pemerintahan klasik melahirkan beberapa

pengertian menurut para ahli. Bentuk pemerintahan klasik sendiri pada

kenyataannya melahirkan bentuk-bentuk pemerintahan yang baru, dan bentuk-

bentuk pemerintahan yang baru itulah yang diamini oleh beberapa ahli yang

berbeda. Tokoh terkenal dibalik perbedaan persepsi mengenai bentuk-bentuk

pemerintahan klasik adalah Plato dan Aristoteles.

Bentuk –bentuk Pemerintahan Klasik Menurut Plato

Bentuk-bentuk pemerintahan klasik menurut Plato dibedakan menjadi beberapa

bagian. Berikut ini adalah bentuk-bentuk pemerintahan klasik tersebut.

1.       Aristokrasi

Suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaannya berada di tangan sekelompok

orang yang dapat mencerminkan rasa keadilan.

2.       Temokrasi

Suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh sekelompok orang

yang berlimpah harta (hartawan).

3.       Oligarkhi

Suatu bentuk pemerintahan yang kekuasannya dipegang oleh golongan orang

yang dipengaruhi kemewahan atau harta kekayaan.

4.       Demokrasi

Suatu bentuk pemerintahan yang menyerahkan seluruh kekuasannya kepada

rakyat.

5.       Tirani

Suatu bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang tiran yang jauh dari

rasa keadilan.

Bentuk-bentuk Pemerintahan Klasik Menurut Aristoteles

Lain Plato lain Aristoteles. Dua pemikir dari zaman Yunani kuno ini

memiliki pembagian yang berbeda dari bentuk-bentuk pemerintahan klasik.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk pemerintahan klasik versi Aristoteles.

1.       Monarki

Merupakan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya berada di tangan seorang

raja atau kaisar untuk kepentingan umum.

2.       Tirani

Merupakan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya berada di tangan satu

orang (raja atau kaisar) untuk kepentingan pribadi.

3.       Aristokrasi

Merupakan bentuk pemerintahan suatu negara yang kekuasaannya berada di

tangan kaum yang dianggap paling baik. Dalam hal ini biasanya adalah kaum

bangsawan atau cendekiawan.

4.       Oligarki

Merupakan bentuk pemerintahan suatu negara yang kekuasaan politiknya

dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut

kekayaan, keluarga, atau militer. Istilah oligarki diambil dari kata dalam

bahasa Yunani, yaitu oligon yang berarti “sedikit” dan arkho yang artinya

“memerintah”.

5.       Plutokrasi

Merupakan bentuk pemerintahan yang mendasarkan suatu kekuasaan atas dasar

kekayaan yang dimiliki seseorang. Dalam plutokrasi, kekuasaan politik

hanya bergilir dari satu orang kaya ke orang kaya lainnya.

Plutokrasi diambil dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu ploutos yang

berarti “kekayaan” dan kratos yang berarti “kekuasaan”. Riwayat

keterlibatan kaum hartawan dalam politik kekuasaan memang berawal di kota

Yunani, untuk kemudian diikuti di kawasan Genova, Italia.

6.       Politeia

Merupakan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh banyak orang

demi kepentingan umum.

7.       Demokrasi

Merupakan bentuk pemerintahan, di mana kekuasaan tertingginya berada di

tangan rakyat.

Perbedaan pandangan mengenai bentuk-bentuk pemerintahan klasik antara

Plato dan Aristoteles terlihat pada jumlah bentuk pemerintahan klasik itu

sendiri.

Bentuk-bentuk Pemerintahan Modern

Bentuk-bentuk pemerintahan selepas masa pemerintahan klasik adalah

pemerintahan modern. Pemerintahan modern tentu saja sudah mengalami

perubahan yang cukup jauh dari bentuk pemerintahaan klasik. Berikut ini

adalah bentuk-bentuk pemerintahan modern yang cukup banyak diterapkan di

berbagai negara. Salah satunya Indonesia.

1.       Monarki

Bentuk-bentuk pemerintahan modern melahirkan sebuah bentuk pemerintahan

yang baru, bernama Monarki. Bentuk pemerintahan Monarki sendiri kemudian

dibedakan lagi menjadi bentuk-bentuk pemerintahan Monarki lainnya. Yaitu:

a.Monarki Absolut

Monarki Absolut merupakan bentuk pemerintahan suatu negara yang dipimpin

oleh seorang (raja, ratu, kaisar, syah). Dalam monarki absolut, kekuasaan

pemimpin tidak terbatas. Bentuk pemerintahan ini pernah dijalankan oleh

Raja Louis XIV di Perancis. Beberapa negara lainnya yang pernah menganut

monarki absolut adalah Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Swaziland

(Sebuah negara kecil di selatan Afrika).

b.Monarki Konstitusional

Monarki Konstitusional merupakan bentuk pemerintahan suatu negara yang

dipimpin oleh seorang raja, namun kekuasaan raja dibatasi oleh undang-

undang dasar (konstitusi). Contoh negara yang pernah menganut monarki

konstitusional adalah Jepang, Denmark, Belanda, Inggris, Thailand, Spayol,

dan lain-lain.

c,Monarki Parlementer

Monarki Parlementer merupakan bentuk pemerintahan suatu negara yang

dipimpin oleh seorang raja, namun kekuasaan yang tertinggi berada di

tangan parlemen (DPR). Contoh negara yang pernah menganut monarki

parlementer adalah Belanda, Inggris, dan Malaysia.

2.    Republik

Selain bentuk pemerintahan Monarki, bentuk-bentuk pemerintahan modern juga

melahirkan bentuk pemerintahan Republik. Sama dengan pemerintahan Monarki,

pemerintahan Republik juga digolongkan menjadi beberapa bagian. Berikut

ini adalah bentuk-bentuk pemerintahan Republik.

a.Republik Absolut

Republik Absolut merupakan sebuah bentuk pemerintahan otokratis (kekuasaan

dipegang satu orang) yang dipimpin oleh seorang diktator. Tidak ada

batasan bagi kekuasaan bagi pemimpin negara. Pemerintahan seperti ini

pernah dijalankan oleh negara Italia dan Jerman pada masa Perang Dunia II.

b.Republik Konstitusional

Republik Konstitusional merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh

seorang presiden. Kekuasaan presiden dibatasi oleh UUD atau konstitusi.

Contoh negara yang menganut republik konstitusional adalah Indonesia dan

Amerika Serikat.

c.Republik Parlementer

Republik Parlementer merupakan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya

terbagi, kepala negara dipegang oleh presiden, sedangkan kepala

pemerintahan dipegang oleh seorang menteri. Contoh negara yang menganut

republik parlementer adalah India, Pakistan, Israel, Perancis.

3.       Emirat

Istilah emirat diambil dari bahasa Arab, yaitu imarah, yang bentuk

jamaknya adalah imarat. Bentuk pemerintahan Emirat merupakan salah satu

dari bentuk-bentuk pemerintahan yang dianut. Emirat merupakan suatu

wilayah yang dipimpin oleh seorang emir.

Dalam bahasa Arab, istilah emirat dapat merujuk pada provinsi apa pun dari

sebuah negara yang diperintah oleh anggota kelompok pemerintah. Penggunaan

emirat ini terlihat pada emirat nama negara Uni Emirat Arab, di mana

negara ini dibagi menjadi tujuh emirat federal yang masing-masing

diperintah oleh seorang emir.

4.       Federal atau Federasi

Federasi merupakan bagian dari bentuk-bentuk pemerintahan yang membagi

negaranya menjadi beberapa negara bagian yang saling bekerja sama dan

membentuk negara kesatuan. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa

otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang

dianggap nasional. Contoh negara yang pernah menganut bentuk federasi

adalah Amerika Serikat, Australia, Kanada, India, dan sebagainya.

5.       Negara Kota

Bagian dari bentuk-bentuk pemerintahan ini merupakan istilah untuk

menyebut sebuah negara yang berbentuk kota dan mempunyai wilayah

kekuasaan, memiliki rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat penuh. Salah

satu contoh negara kota adalah Singapura.

globalisasi pendidikan

DAMPAK- DAMPAK GLOBALISASI

Apa dampak globalisasi di bidang ekonomi, politik, budaya, sosial, dan pendidikan bagi indonesia?

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.

Teknologi:
Perputaran arus informasi yg kian dinamis yg bisa melancarkan bisnis dalam skala internasional. Misalnya pengiriman data² lewat internet. dll.

Bidang budaya:
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

Dampak globalisasi pendidikan untuk Indonesia:
Sekolah dan perguruan tinggi negara lain bisa mendirikan lembaga pendidikan di negara Indonesia. Sebagian besar siswa Indonesia bisa bersekolah di negara lain.
Persaingan lapangan pekerjaan lulusan sekolah/perguruan tinggi bukan saja dengan sebangsa tetapi juga dengan bangsa lain yang masuk ke Indonesia.
Standard sekolah/perguruan tinggi harus mengacu ke standard internasional, dan bahasa Inggris menjadi sangat penting sebagai bahasa komunikasi, supaya bisa bersaing